Wednesday, December 28, 2016

Berpetualang ke Dalam Tubuh di Bagong Adventure Museum Tubuh




Ini adalah hari ketiga kami di Batu. Rencana kami untuk menikmati suasana malam di BNS batal karena hujan yang turun begitu semangat. Dan melihat udara yang sejuk dan enak untuk tidur, akhirnya kami menidurkan anak-anak. Dan yang lucunya, begitu anak-anak tertidur pulas, sekitar jam 20.00, hujan pun berhenti. Tetapi kami tetap memilih untuk istirahat. Hasil dari pilihan ini adalah anak-anak bangun dengan segar di pagi hari untuk pergi ke Museum Tubuh. 

Museum tubuh berada di kawasan Jatim Park 1. Seperti perbedaan yang telah saya sebutkan sebelumnya, Jatim Park 1 yang lebih mengusung konsep akan science, budaya, dan sejarah menyediakan satu tempat untuk bagian Biologi ini. Museum Tubuh, atau disebut juga oleh orang sekitar Museum Bagong, merupakan museum yang didisain sedemikian rupa sehingga menyerupai tubuh kita. Disebut museum Bagong karena tema di kawasan Jatim Park 1 adalah tema Punakawan, yaitu Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Konon katanya diantara empat sekawan pewayangan Jawa ini, Bagong paling menonjol dengan kepintarannya dan yang paling cerdik plus lucu.
Peta wisata Batu
Setelah kami menyelesaikan urusan pembayaran guesthouse, bu Liz berkata bahwa mereka akan mengantar kami ke Jatim Park 1. Kami ke sana diantar oleh mas yang bekerja di guesthouse Cemara. Melalui jalan tikus, kami pun sampai di kawasan Jatim Park 1. Maturnuhun, mas... 
Kawasan Jatim Park 1 dengan tema pewayangan Jawa
Untuk menemukan lokasi museum tubuh di kawasan Jatim Park sangatlah mudah. Carilah muka Bagong yang begitu besar. Kami pun berjalan menuju Bagong. Sambil menunggu papa membeli tiket, masih dengan menggunakan boarding pass Citilink, kami sibuk berkeliling di dalam ruang tunggu.
Model pembuluh darah ginjal, paru-paru, jantung, dan paru-paru plus jantung. 
Cafe di bagian depan, Cafe gigi. Tempat duduknya berbentuk gigi =D
Setelah urusan tiket selesai, kami pun masuk ke dalam. Museum tubuh terdiri dari 6 lantai dan ada 13 zona bagian tubuh di dalamnya, yaitu zona mulut (lidah dan gigi), telinga, hidung, otak, mata, pembuluh darah, jantung, paru-paru, hati, lambung, usus, ginjal dan tulang sendi. Tidak ketinggalan ada juga zona aktivitas dan tempat pemeriksaan gratis. Tetapi tidak usah bingung menelusuri semuanya karena rute di sini sangat jelas. Kita hanya mengikuti arahan dari mas-mas dan mbak-mbak yang ramah sekali.
Rute di dalam museum tubuh
Kami masuk ke dalam mulut dan melihat berbagai macam bentuk gigi dewasa dan anak-anak dan gigi yang bolong. Berikutnya adalah lidah. Di bagian lidah dijelaskan lidah bagian mana yang dapat merasakan pahit, manis, asin dan asam. Ada permainan yang dapat membantu anak-anak menentukan bagian lidah yang mana yang dapat merasakan rasa-rasa tersebut. Setelah bagian lidah, kami pun masuk ke zona telinga. Di zona ini, ada beberapa tayangan tentang apakah boleh mengorek telinga dan mengapa telinga kita berdenging saat naik pesawat. Anak-anak dapat mendengarkan penjelasan dengan menggunakan headphone dan ada juga tulisan di sana. Berhubung anak-anak sudah mengetahui proses bagaimana kita dapat mendengar suara, mereka jadi semangat melihat bagian gendang telinga, koklea, dan teman-temannya.
Atas: zona gigi dan contoh bentuk gigi.
Bawah: zona lidah dan telinga.
Selesai dari zona telinga, kami diminta untuk naik lift menuju zona yang lain. Di lift pun terdapat berbagai informasi yang dapat dibaca. Saat kami keluar dari lift, kami disambut oleh hidung yang lengkap dengan bulu-bulunya =D Kreatif juga sih disainnya, kita seakan diajak masuk ke dalam hidung seseorang. Saat kami masuk, mbak yang bertugas langsung menjelaskan apa fungsi bulu hidung dan skema hidung.
Zona hidung, lengkap dengan bulu hidung dan bentuk hidung.
Setelah dari hidung, kami masuk ke zona otak. Sama seperti di Bandung Science Center, di sini diberikan test untuk menentukan kita dominan otak kiri atau otak kanan. Otak kiri berhubungan dengan hal yang berbau akademis, logika, dan sistematika. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan seni, kemampuan verbal. Tidak ada orang yang salah satu bagian otaknya tidak berfungsi, yang ada hanyalah lebih dominan. Dan bukan berarti kalau bagian lain tidak dominan maka dia tidak dapat melakukan semuanya.
Zona otak dan perbedaan otak kiri dan otak kanan.
Setelah dari zona otak, kami berjalan menuju zona mata. Di zona ini anak-anak diajak masuk ke dalam mata dan melihat titik buta di dalam mata. Selain itu ada permainan untuk mengetes apakah kita buta warna atau tidak. Puji Tuhan, kami semua normal.
Zona mata, ada tes buta warna juga loh
Selanjutnya kami masuk ke dalam zona aktivitas. Di zona ini ada beberapa spot yang menjelaskan mengenai kenapa orang bisa mimisan, kenapa orang bisa pilek, kenapa orang bersendawa, apakah dialisis itu, dan ada juga tentang golongan darah. Oya, di zona ini anak-anak juga dapat bermain peran menjadi dokter gigi. Hanya saja jas dokternya sudah agak butek warnanya =D
Penjelasan tentang mimisan. Kalau mimisan, jangan dikasi es ya hidungnya,
Kiri atas: mesin x-ray, Kanan atas: pompa terus sampai Bagong bersendawa ya.
Kiri bawah: Skema transfusi darah. Kanan bawah: mesin dialisis. 
Tak lama kemudian mulai banyak anak-anak rombongan sekolah yang masuk ke dalam zona ini. Dan mereka pun ngerasani kami dengan bahasa jawa dan mengira kami turis asing. Saya ngerti loh dek bahasa Jawa =P

Kami pun berjalan kembali menyusuri lorong yang kecil. Ternyata lorong ini adalah pembuluh darah. Terdapat contoh-contoh trombosit, eritrosit, dan segala macam yang berhubungan dengan darah. Di ujung lorong ini adalah zona jantung dan zona paru-paru. Di zona ini ada tombol interaktif yang mensimulasikan bunyi detak jantung saat berjalan ataupun setelah berlari.
Atas: zona pembuluh darah.
Bawah: Jantung dan paru-paru.
Zona selanjutnya adalah zona hati yang lengkap dengan kantung empedu.Di sini juga ada contoh batu empedu yang dapat mengganggu kesehatan seseorang. Nampaknya zona ini mulai membosankan bagi Duo Lynns. Maka kami pun beranjak menuju zona lambung. Di sini diberi beberapa contoh bakteri yang suka membuat kita sakit perut dan demam. Mbak yang bertugas berkata jangan lupa mencuci tangan ya sebelum makan. Zona ini membuat Duo Lynns betah lama-lama. Mengapa? Karena ada permainan interaktif menembak bakteri yang jahat.
Zona hati dan lambung.
Kanan: Dinding lambung yang halus dan larangan makan junk food dan minum soda 
Kami pun berjalan lagi melalui lorong-lorong usus.Dinding usus ini begitu halus. Di sini ada contoh polip usus, kanker usus, dan berbagai luka di usus. Apa solusinya? perbanyak makan sayur dan kurangi minum soda.
Zona usus. Kanan atas: polip. Kanan bawah: kanker usus besar
Di ujung zona usus adalah zona ginjal. Zona ginjal adalah bagian terakhir dari rute zona bagian tubuh. Di luar zona ginjal terdapat ruang pemeriksaan gratis. Yang paling semangat pemeriksaan gratis tentu saja oma. Bagi yang berusia 35 ke atas dapat melakukan pemeriksaan kepadatan tulang. Sedang anak-anak dapat melakukan pengecekan golongan darah. Pengecekan darah untuk orang dewasa juga ada loh, untuk mengetes gula darah, asam urat, dan kolestrol. Kali ini Duo Lynns tidak mau ketinggalan untuk melakukan pemeriksaan darah, walaupun mereka sudah tahu golongan darahnya. Kami diminta untuk memeriksa golongan darah di lantai paling bawah.
Kiri: zona ginjal. Kanan: alat-alat akupuntur.
Serba-serbi sama urat, kolestrol, dan gula darah.
Petugas yang ada menganjurkan kami untuk pergi ke zona aktivitas di lantai ground baru kami memeriksa darah di lower ground. Kami pun mengikuti anjuran mereka. Di zona aktivitas ini anak-anak dapat melihat fetus atau janin saat masih di dalam rahim ibu. Bahkan anak-anak dapat berpura-pura menjadi obgyn yang memeriksa kandungan ibu hamil dengan alat USG. Tentunya alat ini bohongan. Tetapi Duo Lynns semangat untuk melihat adik bayi di dalam perut model yang ada.
Kiri atas: alat USG bohongan. Kiri bawah: posisi bayi kembar dalam rahim.
Kanan: proses pembentukan bayi kembar identik dan tak identik.
Setelah puas berpura-pura jadi obgyn, kami pun masuk ke dalam ruang tunggu untuk menonton film 3D tentang daya tahan tubuh. Petugas yang ada berkata bahwa sesudah ini dapat langsung masuk. Saat kami menunggu, tibalah rombongan sekolah. Bukannya suudzon, tetapi pengalaman berkali-kali pergi dan bertemu dengan rombongan sekolah ataupun rombongan ibu PKK membuat kami jadi was-was mereka tidak mau antri. Dan memang benar, mereka langsung menyerobot masuk. Gurunya pun tidak ada kulonuwun, langsung menyuruh anak-anak didik mereka langsung masuk. Kakak sampai berkata kok mereka tidak mau antri. Petugasnya pun tidak berani tegas dan meminta kami masuk setelah mereka. Hmm...kami pun protes dengan mengatakan kami sudah lebih dulu mengantri. Akhirnya kami pergi ke lantai paling bawah untuk memeriksa darah.

Antrian untuk periksa darah tidaklah panjang, kakak sudah semangat mau periksa. Dan hampir saja kejadian terulang kembali. Ibu-ibu guru yang mendampingi anak sekolah tadi mau nyerobot. Walah ibu, bukannya mendampingi murid malah sibuk berkumpul untuk periksa darah di sini. Papa pun menegur dengan halus dan ibu-ibu itu pun antri kembali. Sambil melihat kakak diperiksa, ibu-ibu tersebut terkagum-kagum melihat anak kecil tidak takut jarum. Hasil pemeriksaan darah untuk gula darah dan asam urat dapat langsung diketahui. Mereka menggunakan alat-alat yang dapat mengecek dengan cepat. Setelah mendapatkan hasil, kami pun kembali ke atas untuk menonton film 3D.

Film 3D ini menceritakan tentang anak yang terluka dan bagaimana kuman masuk saat si anak terluka. Kuman ini harus bertarung melawan antibodi si anak di dalam tubuh si anak. Lumayan seru dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Durasinya sekitar 7 menit. Tentu saja film 3D ini menarik untuk anak-anak. Selesai menonton, kamipun kembali ke lower ground.

Selain tempat untuk pemeriksaan darah, di lower ground terdapat zona sendi dan tulang. Anak-anak dapat melihat bentuk tulang dan penjelasan dari masing-masing tulang. Dan serunya lagi, ada alat untuk mengetes seberapa kuatnya kita menarik beban.
Tulang dan sendi kita.
Duo Lynns the Strong Girls =))
Di sini juga terdapat ruang cadaver alias ruang mayat yang diawetkan. Katanya sih mereka betulan mayat yang diawetkan dengan tujuan untuk pendidikan. Saya iseng bertanya dapat dari mana mayatnya. Mas-masnya berkata dari China. Kemungkinan besar narapidana yang tidak diketahui keluarganya, yang dihukum mati, dan setelah itu diawetkan. Kami memilih untuk tidak masuk ke ruang ini, berhubung emak dari Tulung Agung sudah datang dan menjemput kami. Selain itu, kadar keberanian saya untuk hal-hal yang seperti ini sudah berkurang. Hehehe
Ruang Cadaver, kamera dilarang digunakan di sini.
Apakah kesimpulan kami setelah memasuki museum tubuh? Tubuh kita merupakan pabrik yang paling sibuk dan paling kompleks. Melihat proses setiap bagian, kami melihat betapa hebatnya Tuhan mengatur semuanya. Yang kita dapat lakukan adalah merawat tubuh kita supaya tetap sehat :)
Dokter Indonesia, dokter Soetomo dan dokter Tjipto.
The Bagong Adventure Museum Tubuh 
Alamat: Jl. Kartika no. 2 Batu, Jawa Timur 
Telp: 0341-597779
Jam operasional: 08.30 - 16.30
HTM (per 1 Desember 2016) : Rp 49.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 70.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

Next: Si Buaya Darat di Predator Fun Park

Before: Mari Bertemu Barney dan Baby Bop di Museum Satwa

No comments:

Post a Comment