Friday, February 24, 2017

Menikmati Mie Porsi Jumbo di Noodle King Lotte Avenue


Liburan tahun baru kemarin kami menghabiskan waktu kami untuk menjelajah mall. Mengapa? Karena anak-anak berkata sudah lama nih kita tidak ke mall (Aduh, kasihan sekali sih anak-anak, jarang diajak ke mall). Adik ingin ke Neo Soho, karena ingin melihat akuarium. Kakak ingin melihat Pororo di Lotte Avenue. Kami mencoba menjelaskan bahwa belum tentu akuarium itu sudah jadi dan Lotte Avenue sudah berganti tema, bukan Pororo lagi. Tetapi anak-anak ini masih tetap mau melihat mall. Akhirnya kami pun melakukan kunjungan ke mall di awal tahun kemarin. Pas kebetulan papa libur.
Duo Lynns sibuk berfoto
Tujuan kami adalah Lotte Avenue. Berdasarkan website resmi Lotte Avenue, tema dekorasi mereka adalah Gaspard et Lisa. Dan saat kami datang dekorasi itu masih ada dan suasana natal masih terasa. Duo Lynns sibuk mengajak oma dan opa untuk berfoto dengan dekorasi natal yang ada. Hampir di setiap tempat yang ada di sini digunakan oleh anak-anak untuk berfoto (entah nurunin siapa ya). Di sini banyak tempat mainan juga untuk anak-anak. Dari kereta choo-choo train, trampolin n ball pool, racing car, dan sebagainya. Tetapi karena sudah disepakati kita hanya akan berjalan-jalan saja, jadi tema kunjungan kali ini adalah berjalan-jalan dan makan siang.  
Lobby dengan bertema Gaspard et Lisa
Setelah puas berkeliling, waktunya kami mengisi perut. Pilihan kami saat itu adalah Noodle King. Oma penasaran dengan restoran mie ala Korea ini. Kami pun masuk dan disambut dengan pelayan yang mengatakan anneyong haseo dengan nada selamat datang =D 
Adik yang sibuk bergaya di setiap spot.
Seperti nama restorannya, Noodle King menawarkan berbagai menu. Pilihan menunya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu menu dengan mie, nasi, dan daging saja. Berhubung makanan khas Korea, maka tentunya ada menu halal dan non halal. Tapi petunjuk di menu-nya jelas kok. Kalau yang ada gambar muka piglet yang imut, berarti non halal. Mie khas Korea (lebih tepatnya China-Korea) yang ada di menu ada jjampong, jjajangmyun, dan kalguksu. Jjampong adalah mi kuah yang pedas yang berisi seafood. Jjajangmyun, seperti yang ada di drakor pada umumnya, adalah mi yg diberi saos hitam dan daging. Kalguksu adalah mie dengan kuah kaldu, biasanya tidak pedas. Jadi yang satu ini aman untuk anak-anak biasanya. 
Kalguksu
Kalau tadi menu yang berhubungan dengan mie, berikut menu-menu yang berhubungan dengan nasi. Ada nasi goreng seafood ala Korea yang disebut haemul bokkeumbap (haemul = seafood, bokkeumbap = nasi goreng). Selain itu ada donkatsu, yaitu nasi yang dilengkapi dengan daging babi goreng tepung dan diberi saos. Menu yang satu ini aman juga untuk anak-anak alias tidak pedas. Ada juga menu nasi disiram saos jjampong dan saos jjajang. 
Donkatsu yang non halal.
Di Noodle King juga ada cheese buldak yaitu ayam ditumis dengan bumbu pedas dan diatasnya diberi keju mozarella. Hampir mirip dengan dakgalbi di Yoogane. Gambarnya menggoda hati banget. Bagi penggemar drakor, pasti sudah hapal jika si artis lagi makan jjajangmyun, pasti selalu ditemani dengan ttangsuyuk. Ttangsuyuk kalau di restoran chinese food adalah kuluyuk alias daging digoreng dengan tepung dan diberi saos asam manis. Biasanya menu ini adalah menu non halal. Tapi di sini diberikan pilihan dalam versi halal dengan menggunakan dagung ayam (dak). 

Setelah mencoba memelajari semua menu, akhirnya kami memesan jjampong (dari yang haemul alias seafood, yang dengan daging sapi dan yang pedas), kalguksu untuk anak-anak, dan donkatsu untuk oma. Sambil menunggu pesanan kami, mereka menyajikan banchan atau side dish yang free refill. Kimchi yang mereka sajikan memang mantap rasanya, mirip dengan kimchi yang pernah kami makan saat di Korea. 
Ban chan atau side dish. Kimchi dan acar timun yang yummy
Saat makanan datang, kami semua kaget. Porsinya jumbo alias besar sekali. Rasanya satu porsi bisa untuk berdua. Dan daging plus seafood yang disajikan pun banyak. 
Haemul Jjampong dan donkatsu pesanan oma opa
Chadol Jjampong dengan daging sapi.
Noodle King yang tadi sepi mulai ramai dengan orang kantoran, keluarga yang sedang menikmati hari libur, dan bahkan ada orang Korea yang sedang makan bersama dengan anak-anaknya. Wajar sih, karena rasanya mirip dengan rasa makanan di negeri ginseng tersebut.

Chadol hayan Jjampong yang tidak pedas.
Bagaimana rasanya? Melihat opa makan dengan semangat dan tanpa komentar, berarti rasanya enak. Duo Lynns juga makan dengan lahap. Ditambah lagi teh jagung khas Korea yang enak menambah keseruan kami saat makan. Rasanya Noodle King dapat dimasukkan ke dalam list tempat makan kami, tapi lain kali pesan satu porsi untuk berdua =D


Wednesday, February 15, 2017

Review Yello Hotel Jemursari

Yello Jemursari
Beberapa waktu lalu beberapa teman saya bertanya hotel apa yang dekat dengan bandara Juanda? Langsung saya menjawab hotel Yello Jemursari. Loh kok Jemursari? Begini, banyak hotel di jalanan yang dekat ke bandara, tetapi lalu lintas Surabaya itu lumayan parah juga. Kalau dari Jemursari, kata orang Surabaya, lebih mudah menuju Bandara. Sekitar 25 menit kalau menurut info di websitenya. Karena alasan seperti itulah maka kami memilih untuk menginap di Yello di hari terakhir liburan kami di Surabaya.

Hotel Yello ini didominasi oleh warna kuning. Kami kira Yello ini maksudnya Yellow alias kuning. Ternyata Yello di sini berarti Yes dan Hello, bahasa yang digunakan saat staf menjawab telepon dan customernya. Yello ini terkesan gaul, cocok untuk anak muda (kami kan masih muda =D). Stafnya pun tidak mengenakan dress yang panjang, tetapi memakai sepatu kets dan kaos berkerah berwarna kuning. Saat kami menunggu untuk check in, Duo Lynns sibuk minta foto di sini dan di situ. Memang dekorasi di sini begitu menarik untuk difoto. 

Sambil menunggu papa check in, kami menjelajah lantai ini. Di lobby hotel ini terdapat cafe yang bernama Wok 'n Tok. Menurut saya, wok berarti wajan, yang biasa digunakan untuk menumis makanan. Tok mungkin plesetan dari talk. Jadi wajan yang berbicara. Kalau melihat menunya sih, sepertinya menarik. Tetapi harganya hampir sama dengan makanan di Jakarta. Di lobby tersebut juga ada gaming station, area untuk bermain game. Saat kami datang, ada seorang ibu yang sedang menyuapi anaknya di tempat duduk yang dilengkapi dengan tab. Hmm....baru pertama kali saya melihat hotel yang menyediakan tab untuk pengunjung di area makan.
Kiri: tempat duduk-duduk dan di beberapa meja dilengkapi dengan tab untuk anak-anak.
Kanan atas: gaming staion. Kanan bawah: Wok 'n Tok
Setelah proses check in yang lumayan cepat, kami diantar oleh staf hotel ke kamar kami. Kabarnya di sini ada 150 kamar yang tersedia. Tidak heran banyak rombongan turis asing yang menginap di sini. Saat  kami memesan lewat Agoda, kami sudah melihat review dan foto kamarnya. Tetapi ternyata kamar ini diatas ekspektasi kami. Adanya sofa panjang di situ menambah kenyamanan untuk duduk dan mengopi. 
Dominasi warna kuning dan gambar barang-barang yang tidak boleh ditinggalkan.
Yang paling saya suka di sini adalah tiap kamar dilengkapi dengan quote yang berbeda dan bagus-bagus quotenya. Kakak dengan semangat membacanya. Dan uniknya, kita tidak akan menemukan korden untuk menutup jendela. Di sini jendela ditutup dengan sliding wall. Adik pun semangat mencoba membuka dan menutupnya =)) 
Atas: quote yang berbeda di tiap kamar. Bawah: Jendela dengan sliding wall.
Jika kemarin kami tidak mendapatkan kettle untuk memasak air panas, kali ini kami mendapatkan kettle untuk air panas. Hal yang penting bagi kami tentunya. Sedang untuk kulkas, di sini tidak disediakan kulkas. Tetapi jika kita ingin menitipkan barang di kulkas mereka, mereka membolehkannya kok. Kami sempat menitipkan makanan di kulkas milik Wok 'n Tok.
Perlengkapan yang disediakan. Sendalnya lucu pula.
Untuk kamar mandi, antara tempat shower dengan bagian lain di kamar mandi diberikan penyekat agar kamar mandi tidak menjadi basah semua. Selain itu pihak Yello menyediakan sabun dan shampoo 2 in 1. Sepertinya sabun dan shampoo 2 in 1 selalu ada di budget hotel. Lebih simple sih. 
Kamar mandi yang ada penyekatnya.
Bagaimana dengan urusan makan? Bagi yang malas keluar dapat makan di kafe Wok 'n Tok tadi. Ya tentu saja ada harga untuk kenyamanan tersebut. Tetapi kalau mau keluar, di sekitar tempat ini lumayan banyak makanan, salah satunya Oishii yang enak. Ada juga Superindo jika kita ingin membeli minuman dan makanan ringan. Selain itu, di dekat hotel juga ada tempat membeli oleh-oleh Wisata Rasa. Ditambah pula jarak tempuh menuju Surabaya Carnival Park yang dekat dari sini menambah point dari hotel Yello ini. 
Gaya Duo Lynns =D
Akibat menginap di sini, anak-anak jadi suka norak kalau melihat hotel Yello di Harmoni. Kata adik yuk kita bobo di Yello lagi. Staycation maksudnya ya, de? :) 

HOTEL YELLO JEMURSARI
Email: info-yello-jemursari@tauzia.com
Jl Raya Jemursari no. 176 Surabaya 
Telp: 031- 8431999

Disclaimer: Ini bukan posting berbayar, ya. Kami hanya me-review berdasarkan pengalaman kami :)

Monday, February 6, 2017

Wisata Kuliner di Jawa Timur

Berbicara tentang wisata kuliner, tentu saja Jawa Timur punya segudang tempat-tempat kulineran yang menarik. Setiap pulang ke Jawa Timur, bawaan saya maunya makan melulu. Ditambah jalanan yang tidak macet, jarak tempuh ke beberapa kota terdekat pun sekitar 30 menit. Dapat dibayangkan betapa serunya wisata kuliner di sini. Berikut beberapa makanan ataupun tempat yang menarik untuk dicari saat jalan-jalan ke Jawa Timur.

1. Bu Mamiek. 
Bu Mamiek merupakan restoran ayam bakar di daerah Blitar. Warung lesehan Bu Mamiek ini terletak di jalan Kalimantan no 11ASuasana tempat ini sangat berbau Jawa, di pintu masuk terdapat punakawan yang menyambut para tamu. Furnitur di sini semuanya menggunakan kayu berukir. Menu makanan di sini ya sama seperti rumah makan yang menjual menu bakar-bakaran dan goreng-gorengan. Di sini kami bertemu tahu petis yang enak, jauh lebih enak dari yang kami makan di Batu. Dan karena sempat terkena hujan, kami memesan wedang jahe. Rasanya hangat dan pas.
Atas: patung punakawan dan wayang dibagian depan.
Bawah: Jajanan yang uenak.
Selain menjual makanan, di tempat ini juga tersedia jajanan-jajanan khas Jawa Timur. Roti bluder dan roti warmbol dari tempat ini juga enak. Duo Lynns doyan sekali. Roti bluder adalah roti yang bentuknya seperti cupcake yang agak besar tetapi teksturnya sangat halus. Kalau roti warmbol bentuknya agak bulat. Kakak sepupu saya biasanya memborong roti ini karena anak-anaknya doyan sekali. 
Atas: roti bluder dan warmbol. Bawah: tahu petis favorit kami.
2. Sego Pecel Tulung Agung
Saya penggemar pecel. Dulu saya pikir pecel ya berarti sayur yang diberi bumbu kacang. Sehingga dulu saya pikir pecel lele berarti makan lele pakai sayur pecel. Makanya waktu saya kecil saya suka bertanya dimana sayur dan bumbu kacangnya.

Pecel artinya tumbukan, yang berarti ada sesuatu yang ditumbuk. Untuk pecel sayur, berarti yang ditumbuk adalah bumbu kacang dan bumbu-bumbu lainnya. Jadi kalau pecel ayam ya cabe dan bumbu-bumbu lain yang ditumbuk. Sego pecel merupakan campuran nasi dan sayur-sayuran yang diberi bumbu kacang yang wangi daun jeruk.  Biasanya bisa ditambah lauk lainnya. Buat saya, pecel paling enak di Jawa Timur ya pecel Tulung Agung dan Blitar. Bumbu kacangnya itu pas, halus, tidak keenceran dan juga tidak terlalu kental. Ditambah lagi rempeyek yang kriuk dan trasi dele (bentuk olahan tempe khas daerah sana). Setiap kali saya pulang ke kota ini, pasti menu makan pagi saya adalah sego pecel.
Kiri: sego pecel. Kanan: sego lodho.
3. Sego Lodho
Untuk orang yang belum pernah ke sini pasti bingung mendengar istilah lodho. Atau mungkin makan lodho tetapi mengira kari ayam. Ayam lodho hampir mirip dengan kari ayam tetapi beda cara pengolahannya. Kalau kari ayam, ayamnya langsung dimasukkan ke dalam kuah bumbu santan. Sedangkan ayam lodho, selalu menggunakan ayam kampung yang dibakar terlebih dahulu lalu dimasak dengan kuah bumbu santan.

Ayam lodho menjadi makanan khas Tulungagung yang selalu ngangeni. Ini salah satu makanan favorit papa dan anak-anak karena selain daging ayam kampungnya empuk sekali, kuahnya pun tidak pedas. Ada juga sih yang jualnya pedas. Salah satu warung ayam lodho yang terkenal katanya berada di dekat terminal Tulungagung. Tetapi cepat sekali habis, jadi harus beli pagi-pagi. 

4. Depot Monginsidi
Depot ini terletak di daerah Kediri. Letaknya memang bukan di jalan besar, jadi hanya orang lokal yang tahu tempat ini. Bukanya pun dari jam 6 pagi sampai malam. Hampir semua menu makanan di sini pernah kami coba, baik saat sarapan maupun saat makan siang dan rasanya memang enak.

Depot ini menjual makanan rumahan dan makanan khas lainnya seperti rawon, soto, pecel, dan lain-lain. Bahagianya kalau makan di Jawa Timur adalah mereka menggunakan ayam kampung dan dagingnya empuk. Es jeruknya pun segar rasanya. Ditambah lagi pecelnya yang khas Kediri, yaitu dengan sambal tumpang. Kalau pecel Tulungagung menggunakan sambal kacang, kalau pecel tumpang sambalnya terbuat dari tempe busuk (bukan tempe yang fresh). Orang Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur paling suka membuat olahan dengan menggunakan tempe busuk. Aneh memang kalau pertama kali mendengar, tetapi rasanya enak sekali loh. 

Depot Monginsidi 
Jalan Monginsidi, gang 1 no 12/16, Pakelan, Kediri. 64123.
0851-0460-4411

5. Istana
Restoran ini merupakan restoran Chinese food yang cukup terkenal di wilayah Tulungagung. Seringkali acara keluarga kami diadakan di sini baik kumpul keluarga maupun acara pernikahan. Menu makanan di sini pun enak-enak. Bumbunya memang kencang, tetapi memang ciri khas makanan di Tulungagung adalah berani pakai bumbu. Udangnya besar dan bumbunya mantap. Di sini juga menjual menu non-halal. Tetapi jangan kuatir bagi yang tidak dapat makan makanan non halal. Koki di sini terbiasa melayani orang dari berbagai macam latar belakang. Jadinya mereka memasak secara terpisah. Kakak saya pun berani makan di sini karena alasan tersebut. 

Rumah Makan istana
Jl. Pahlawan no. 4A, Kedungwaru, Tulungagung. 66229
(0355)-321854

5. Depot Anda
Depot ini terletak di pinggir jalan menuju Surabaya. Rasanya depot ini menjadi tempat persinggahan yang wajib bagi para pengguna jalan menuju Surabaya. Kami mampir di tempat ini untuk sarapan. Menu yang ada masih sama seperti di tempat lain yaitu rawon, lontong cap gomeh, pecel (dengan empal), soto ayam, rujak cingur, dan segala macam penyet-penyetan. Selain itu mereka juga menjual jajanan-jajanan khas Jawa Timur.

Depot Anda
Jl. Raya Bypass km 50. Mojokerto
(0321) 383838
Depot Anda
6. Lauk Pauk
Sama seperti restoran lainnya, Lauk Pauk menjual makanan yang berbau penyet-penyetan, nasi goreng, sayur macam-macam, mie goreng dan sebagainya. Kalau kata kakak sepupu saya, orang Jawa Timur itu suka yang pedas-pedas, jadi apapun makanannya, pasti ada menu penyet. Yang menarik di sini adalah iga bakarnya. Biasanya daging iga suka agak alot, tetapi daging iga bakar di sini sangat empuk dan gampang copot dari tulangnya. Belum lagi porsi nasi goreng  dan mi goreng yang sangat besar. Satu porsi bisa untuk dua orang. 

Lauk Pauk
Jl. Taman Asri 196F-G (ruko Rambutan). Pondok Candra. 
Telp: 082220832828

Jl. Raya Nginden no 38. Surabaya
Telp: (031)-5012546
Lauk Pauk Pondok Candra
7. Layar
Sesuai dengan namanya, Layar menjual seafood. Dari kerang, udang, kepiting, ikan dengan segala macam saos. Rasanya pun mantab. Menu yang bagi kami cukup baru ditelinga kami adalah daun pepaya saos x.o Rasanya memang agak pedas, tetapi enak. Restoran Layar bukan hanya ada di Surabaya. Ada cabangnya juga di Jakarta. Untuk keterangan lokasi tempat, dapat dibuka di link ini.  
Layarseafood.com
8. Mon Cheri
Bagi penggemar ice cream, tempat ini boleh dikunjungi. Mon Cheri terletak di mall Ciputra World lantai 2. Mon Cheri ini cukup terkenal karena rasanya yang lembut seperti ice cream Zangrandi. Apa lagi Zangrandi? Kalau di Jakarta ada ice cream rumahan Ragusa, yang untuk beli sampai antri keluar-luar, di Surabaya ada 'saudaranya' yaitu Zangrandi.
Mon Cheri Ciputra World 
Di Mon Cheri ada yang seperti spaghetti ice cream, banana split, dan macedonia. Mau pesan 1 scoop juga bisa. Selain ice cream, di sini juga ada cemilan-cemilan asin. Tempat ini bisa jadi alternatif yang pas untuk tea time.

Mon Cheri 
Ciputra World lantai 2

9. Kedai si Mbok.
Kalau kita main ke mall apapun di Surabaya dan kemudian pergi ke food court untuk makan, pasti kita dapat menemui kedai si Mbok di situ. Maklum saja, kedai ini lumayan menjamur di sana. Sebetulnya jenis makanan di tempat ini hampir sebelas dua belas dengan makanan di tempat lain. Tetapi yang membedakannya adalah suasana dari kedai mereka. Kedai si Mbok ini dirancang begitu unik. Semua karyawannya memakai kebaya dan jarik, seperti mbok-mbok tapi masih muda. Sementara interior kedai mereka bernuansakan kayu-kayu ukiran dan peralatan-peralatan lawas seperti teko tua, termos tua, termos nasi lama. Efeknya, kita seperti sedang memesan makanan di warung di desa.
Kedai si Mbok Ciputra World.

Cara membelinya mudah kok. Cukup pesan makanan yang kita mau, disertai level kepedasannya. Yang lucu lagi level kepedasan suatu makanan diberi istilah yang unik-unik. Level 5 disebut mampus, level 4 disebut dower, level 3 disebut gila, level 2 disebut garuk, dan level 1 disebut anak-anak (tidak pedas). Saya memesan menu mie kuah level 3. Rasanya saja sudah cukup pedas, apalagi kalau tidak sengaja menggigit rawit. Saat melihat menu, papa cukup bingung dengan istilah jangan bening. Jangan dalam bahasa Jawa artinya sayur. Jadi kalau jangan bening komplit berarti sayur bening komplit.

Hal lain yang unik dari kedai ini, setelah kita memesan makanan, kita akan mendapatkan nomor meja yang terbuat dari bilah kayu tipis yang bergambar perempuan menggunakan baju kebaya. Setelah makanan diantar, maka bilah kayu ini akan diambil kembali oleh pelayan yang mengantarkan makanan kita. 

10. Restoran Jepang Oishii
Restoran ini kami temukan secara tidak sengaja saat kami hendak mencari makan siang di sekitar hotel Yello Jemursari. Melihat tempatnya yang sepi, kami tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi. Tujuannya saat itu adalah cepat-cepat makan dan pergi menjemput oma yang sedang menginap di rumah sepupu. 
Interior
Interiornya sih cukup oke, dengan origami, tirai, dan topeng noh. Saat makanan datang, ternyata rasanya juga enak, diatas ekspektasi kami. Anak-anak pun makan dengan lahap. Kami sempat memesan sushi, take away, untuk oma. Oma juga penggemar sushi soalnya. Di sini juga ada free WiFi, termasuk nilai tambah juga untuk resto ini sih.

Oishii Japanese Restaurant
Jl. Raya Jemursari no.154. Surabaya
Makanan yang sempat kami foto, yang lain sudah masuk perut.
Memang pulang ke Jatim selalu menjadi kebahagiaan bagi kami, terutama untuk kulineran. Bahkan memikirkan makanan-makanan ini membuat saya kepengen balik untuk kulineran lagi :)