Monday, March 6, 2017

Di Saat Kidzania ramai....


Kidzania, kotanya anak-anak, merupakan salah satu tempat favorit Duo Lynns. Setelah kunjungan ke Kidzania waktu yang lalu, kakak dan adik sering  berpura-pura sedang di dalam Kidzania. Kakak jadi petugas lab Yakult, sambil minum Yakult yang ada di kulkas, sedang adik jadi mbak yang ada di kebun teh. Mereka mengulang semua kata-kata yang mereka dengar dan menyampaikannya dengan gaya mereka. Setiap bermain, mereka akan bertanya kapan mereka main ke Kidzania lagi. Apalagi setelah mereka tahu bahwa kami mendapatkan satu voucher Kidzania saat GATF 2016 kemarin.

Pucuk dicinta ulam tiba. Setelah mereka bernyanyi di salah satu seri lagu tentang karakter, mereka diajak bermain ke Kidzania oleh oma J bersama Duo A, teman mereka. Berhubung sudah memasuki waktu liburan, maka papa melihat hari apa yang masih ada slot untuk orang dewasa. Ternyata penuh loh kalau masa liburan. Yang kosong hanya hari terakhir sebelum Kidzania memasuki peak season. Kami, para orang tua, berpikir daripada peak season, sudah harga liburan tetapi satu sesi hanya 5 jam, lebih baik kami bermain di hari terakhir sebelum peak season walau sesinya juga hanya 5 jam. Kalau sebelumnya papa membeli tiket online di website resmi Kidzania, kali ini saya mencoba mencari tiket Kidzania di Groupon dan Lakupon. Akhirnya kami membeli dari Lakupon, karena kuota untuk Groupon sudah habis. Karena saya sudah ada voucher Kidzania, maka kami hanya membeli 2 untuk Duo Lynns dan 3 untuk Duo A dan maminya, karena sang kepala keluarga sedang bekerja. Saat di detik-detik terakhir papa dari Duo A memutuskan untuk ikut.

Saat hari h, kami berangkat lebih awal dengan menggunakan Grab dan petualangan kami di Pacific Place dimulai. Kami datang lebih awal supaya tidak susah mengurus tiket dari lakupon dan voucher Kidzania dari  GATF. Saat kami datang, rombongan anak sekolah juga sudah banyak. Dari anak TK sampai anak SMP atau SMA. Bagaimana dengan acara bermain di dalam sana? Dibanding saat kami mengunjungi Kidzania waktu lalu, antrian kali ini sangat ramai dan penuh. Karena Duo A belum datang, maka anak-anak mulai bermain. Yang mereka incar adalah suster lagi. Antrian suster sih sedikit, yang banyak adalah antrian medical check up untuk membuat SIM. 
4 suster yang sedang memberi susu sambil menyanyikan lagu 
Setelah bermain peran menjadi suster, kami mencoba mencari tempat yang antriannya tidak banyak. Sembari menunggu Duo A yang belum datang, anak-anak mampir ke Indomart. Saat itu hanya tiga anak, termasuk Duo Lynns, yang masuk ke dalam. Kali ini kakak berkesempatan menjadi kasir. Senangnya kakak dan adik pun menjadi pembeli yang baik. 
Bermain kasir dan pembeli di supermarket.
Selesai bermain, Duo A sudah sampai di depan Kidzania. Kami pun menunggu mereka masuk, dan setelah itu 4 anak ini mencoba bermain bersama di kokpit pesawat. Sayangnya karena adik masih 4 tahun, maka adik tidak dapat ikut bermain. Maka adik pun memilih untuk bermain di Teh Pucuk. Tetapi antrian Teh Pucuk itu panjangnya minta ampun. Akhirnya adik memilih untuk bermain menjadi apoteker di Farmasi. Kalau waktu yang dulu di bagian farmasi adalah mencampurkan asam dan basa, kali ini anak-anak diminta untuk menggerus obat hingga halus, kemudian memasukkan ke dalam botol dan memberi air ke dalamnya.
Adik sedang meracik obat.
Bagaimana dengan yang bermain di kokpit pesawat? Kalau biasanya orang tua hanya melihat dari kaca, tetapi untuk permainan pesawat ini orang tua diminta melihat dari screen di lantai bawah. Masalahnya adalah gambarnya begitu gelap, sehingga tidak jelas apa yang mau dilihat.  Selesai bermain, keempat anak ini mencoba mengantri bersama-sama di Teh Pucuk. Antrian ini tidak begitu jelas, karena yang mengantri adalah orang tua atau nenek-kakeknya. Saya pun memeriksa apakah ada mainan di bawah yang agak lengang. Untungnya blibli.com kosong. Maka anak-anak pun berlari ke bawah untuk bermain di blibli.com.

Masih sama seperti sebelumnya, anak-anak bertugas untuk mengirimkan paket. Mereka dibekali dengan ipad yang berisi data customer dan lokasinya. Yang kami bingung adalah keempat anak ini dilepas sendiri. Mbak yang bertugas tidak ada yang mendampingi. Kalau yang sebelumnya, ada satu petugas yang mendampingi Duo Lynns dan K untuk berkeliling. Tetap anak-anak yang mengantar barang, tetapi petugasnya yang mengawasi karena akan menggunakan lift dan sebagainya. Yang kali ini mbaknya asyik ngobrol. Akhirnya kami, mama-mama, memutuskan untuk mendampingi. Dan untungnya kami mendampingi, karena anak-anak ini akan menggunakan lift.

Selesai bermain di blibli.com, mendekati jam makan siang, anak-anak bermain membuat pizza. Membuat pizza dan burger tidak seramai tempat yang lain, bahkan nyaris sepi. Mungkin karena harus membayar untuk membuat makanan ini. Kalau di kunjungan sebelumnya dua anak boleh membuat pizza ukuran medium, kali ini 2 anak diharuskan membuat pizza ukuran besar. Sekalian untuk makan siang kami, pikir saya (dan oleh-oleh untuk papa kata adik). 
Membuat pizza.
Untuk menghemat waktu, anak-anak makan sambil mengantri untuk bermain. Setelah membandingkan, waktu antrian yang sedikit hanyalah dibagian stasiun TV. Awalnya kami mau bermain ke tempat pembuatan mie, tetapi sayangnya antrian panjang (sekitar 40-50 menit) dan mesin packaging mie-nya rusak. Akhirnya kami kembali ke stasiun TV. Kakak dan Big A, yang usianya lebih besar dari kakak, menjadi reporter. Sedang adik dan Little A, yang usianya belum genap 6 tahun, bermain di ruang audio.
Reporter cilik
Selesai bermain, kami memutuskan untuk ke bawah mencari permainan yang antriannya tidak panjang sekali. Sudah pasti pemadam dan racing car dilupakan, karena antriannya dari awal sudah tidak masuk akal. Akhirnya kami berpencar karena Big A mau main menjadi petugas Yakult. Kakak pun mau main lagi, dengan tujuan supaya bisa mendapatkan pin I'm scientist yang dapat diberikan ke adik karena adik belum punya. Saya membawa adik dan Little A berkeliling untuk mencari mainan yang dapat dimainkan oleh mereka. Akhirnya mereka memilih menjadi petugas pembersih jendela, karena antriannya masuk akal dan sesuai umur mereka. 

Di permainan ini, anak-anak akan mengenakan helm dan naik ke atas gondola. Setelah itu gondola akan naik ke atas dan mereka tinggal menyemprot air ke jendela dan membersihkan jendela. Permainan ini menarik bagi saya, karena pada kenyataannya tidak mungkin kita mencoba gondola pembersih jendela. Hmm..... Saya juga mau coba naik ke atas gondola itu, sayang tidak boleh.
Pembersih jendela yang helmnya kebesaran
Selesai bermain, papinya Duo A berkata bahwa di tempat penambangan agak kosong. Tetapi ternyata tinggal 2 tempat tersisa. Adik tidak dapat mengikuti karena masih 4 tahun. Kakak memutuskan tidak mau juga karena tidak mau bertemu cacing (mainan ini disponsori oleh Combantrin). Akhirnya Duo A bermain di situ.

Duo Lynns memilih bermain membuat baju di Vita's Cloth. Waktu sebelumnya berkunjung ke sini, Vita's Cloth tutup. Jadi kali ini mereka dengan semangat mencoba bermain di sini. Di Vita's Cloth, anak-anak akan membuat dan menghias baju. Tentunya tidak menggunakan jarum dan benang, hanya double tape. Berhubung Duo Lynns cepat membuatnya, maka kami masih ada sisa waktu untuk bermain satu permainan lagi. 
Sebagian spot yang ramai, mama anak-anak sedang antri
Pilihan yang tersisa adalah Tango. Duo Lynns dengan semangat masuk ke tempat bermain Tango bersama dua anak lagi yang sudah cukup besar. Aktivitas di sini masih sama, membuat 2 kemasan wafer Tango sendiri dan boleh dibawa pulang. Mereka sudah berniat untuk membagi dengan papanya dan omnya, adik saya. Alasannya, karena papa tidak ikut dan omnya belum pernah ke Kidzania.
Tango factory
Kami ke bawah untuk menjumpai Duo A dan orang tuanya. Melihat waktu yang tersisa hanya sedikit dan tidak ada lagi mainan yang dapat dimainkan di sisa waktu yang ada, maka kami memutuskan untuk keluar. Ternyata untuk keluar pun kami harus antri. Antrinya pun sekitar 1 jam. Wow.... Perjuangan sekali untuk keluar. Kami sempat berbincang dengan 1 keluarga lainnya yang ternyata juga membeli tiket untuk sesi kedua. Mereka tetap harus keluar dahulu, kemudian nanti antri untuk masuk lagi. Petugas Kidzania juga berkata hari ini memang ramai sekali, bukan hanya oleh rombongan sekolah tetapi juga oleh anak-anak SMP dan SMA. Akhirnya kami berhasil keluar dari Kidzania dan saat melihat antrian yang akan masuk lagi, kami tidak terbayang jika harus mengantri lagi untuk masuk. 

Di pintu keluar, papa sudah datang dan Duo Lynns dengan semangat bercerita pada papa kalau mereka bermain ini dan itu. Total ada 9 permainan yang dapat mereka mainkan. Lumayan banyak sih, melihat keadaan yang super duper ramai. Oma J menghubungi kami dan berkata masih dalam perjalanan ke Pacific Place. Rencananya kami akan makan bersama dengan oma J. Sambil menunggu oma J yang sedang dalam perjalanan ke sini, kami berkeliling sebentar. Karena tadi di dalam sudah makan pizza, maka Papa Duo A memutuskan untuk makan mie di Ikkudo Ichi. Saat oma J datang, anak-anak senang sekali. Mereka berterima kasih dan semangat bercerita. Senangnya melihat anak-anak ini bercerita dengan semangat :)
Keseruan mereka menjadi awak kapal di PP
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika bermain saat Kidzania ramai:
1. Pilihlah permainan yang tidak antri terlebih dahulu. Saat anak sedang bermain, mamanya yang pro aktif berkeliling untuk mencari tempat-tempat yang antriannya sedikit. 
2. Jika memang ada permainan yang memang diincar oleh anak-anak, seperti pemadam, dokter gigi, bermain mobil, maka harus siap mengantri.
3. Saat peak season, sebagian petugas di sana agak judes tidak ramah. Bahkan ada yang terkesan cuek dan memberikan informasi yang berbeda dengan keterangan di dinding. Daripada kita emosi, lebih baik harap maklum saja karena mereka harus bertemu banyak orang dan anak yang terkadang memang membuat sakit kepala. 
4. Pastikan anak sudah bersama dengan papa, mama, sus, mbak, oma atau opa. Keadaan yang super penuh dapat membuat anak terhilang. Kalau mau aman, selalu pegang tangan anak. Little A sempat terhilang karena berhenti dan asyik menonton permainan yang lain. Dan ada baiknya anak diberi tahu jika mendadak tersesat, mereka berdiri di tempat yang ramai dan jangan berkeliling juga. Biar lebih mudah untuk mencari. Daripada kita bermain petak umpet di Kidzania =P
5. Jika melihat di website kuota untuk orang tua mendadak habis, kita dapat membeli on the spot. Biasanya pihak Kidzania menyimpan beberapa kuota yang dijual di tempat. Tetapi lebih baik dipersiapkan sebelumnya. 
6. Saat ramai, antri untuk keluar juga menghabiskan waktu. Jadi jika tidak ada lagi yang mau dimainkan atau mau buru-buru pulang, disarankan keluar lebih awal.

Kidzania
website: kidzania.co.id
Tempat: Mall Pacific Place lantai 6 - 601 Sudirman Central Business District
No telepon: 021 - 5154888

Jam buka:
Senin - Kamis:  Sesi 1: 09.00 - 16.00 (7 Jam), 
Jumat - Minggu dan Hari libur: Sesi 1: 09.00 - 14.00 (5 Jam) dan Sesi 2: 15.00 - 20.00

HTM untuk Senin - Jumat:
Batita (2 - 3 tahun) : Rp 50.000,00
Anak-anak (4 - 16 tahun) : Rp 150.000,00
Dewasa (17 - 64 tahun) : Rp 100.000,00
Senior (>65 tahun) : free

HTM untuk Sabtu, Minggu, Hari Libur:
Batita (2 - 3 tahun) : Rp 100.000,00
Anak-anak (4 - 16 tahun) : Rp 250.000,00
Dewasa (17 - 64 tahun) : Rp 200.000,00
Senior (>65 tahun) : free

Update HTM berdasarkan website resmi per Juli 2018

2 comments:

  1. Seru ya, mom...
    Pengen deh, di Pekanbaru ada kayak gini juga.. hehhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mom... Salam kenal ya :)
      Seru banget mom... Saya aja pengen main jg, masa saya kecil belum ada Kidzania sih. Hehehe
      Pas lagi ada kesempatan ke Jakarta, boleh disempat2kan sih mom... :)

      Delete