Monday, January 15, 2018

Christmas Decoration at Mulia Hotel


Masih dalam rangka liburan kemarin, kami kembali berkumpul dengan keluarga besar dari pihak oma. Namanya juga keluarga besar, berarti banyak orang yang datang. Maka mencari tempat yang mampu menampung orang yang banyak pun agak susah. Singkat cerita, tante dari si papa berhasil mendapatkan tempat untuk berkumpul di Edogin.

Edogin adalah restoran Jepang yang berada di dalam Hotel Mulia. Japanese Buffet yang satu ini menyajikan banyak pilihan, seperti sup miso, tempura yang beraneka ragam, sushi dan sashimi yang fresh, aneka ice cream dan dessertteppanyaki, bakar-bakaran panggang-panggangan, dan juga shabu-shabu. Kita bisa bebas memilih sayur, daging, seafood, ataupun jamur yang kita mau, setelah itu petugas yang ada akan memasaknya sesuai selera kita. Memang tempat yang nyaman untuk bercengkrama bersama keluarga. Jadi tempat ini merupakan salah satu tempat favorit keluarga besar oma untuk berkumpul.

Kami datang terlalu awal karena takut kena macet, yang ternyata jalanan lancar sekali. Berhubung Edogin baru buka jam 12 siang, maka kami memanfaatkan waktu untuk berkeliling lobby. Tujuannya pun sudah jelas, untuk berfoto dengan hiasan yang berbau natal. Foto model dadakan pun langsung beraksi melihat dekorasi yang lucu-lucu ini.
Koper siapakah ini? 
I'm dreaming of a white christmas...
Setelah puas berfoto di bawah, kami pun pindah ke lobby. Sepertinya tema dekorasi di sini adalah White Christmas. Dan banyak juga yang senang berfoto di sini. Kami pun harus mengantri foto bersama oma opa yang ada disana. Sepertinya mereka juga ada acara karena baju mereka bernuansa merah dan hijau. 
Pose cepat-cepat karena banyak yang mau foto.
Lengkap dengan Rudolph dan teman-temannya.
Ternyata dekorasi natal di Hotel Mulia tidak kalah serunya dengan dekorasi natal di mall-mall besar di Jakarta. Mendekati pukul 12, kami kembali ke Edogin. Kali ini Edogin sudah dibuka. Acara foto-foto pun selesai setelah  saudara-saudara mulai berdatangan dan kami pun masuk ke dalam Edogin.
Edogin, Japanese Buffet
Red dessert.
Assorted sushi.

Tuesday, January 9, 2018

Noodle Time


Pada dasarnya kami sekeluarga adalah penggemar mie, apapun namanya. Waktu masih tunangan, kalau bingung mau makan apa, pasti kami cari mie. Dan sekarang saat sudah punya anak pun, mie masih menjadi favorit kami sekeluarga. Dari mie ala nusantara, mie ala Chinese food, mie ala Korea, mie ala Jepang, mie ala Thailand, mie ala western alias pasta, dan sebagainya. Saat natal kemarin pun kami kembali hunting mie sembari kami keliling mall.

Lamian Palace 
Lamian Palace yang terkenal dengan mi tarik dan snow ice ini sudah tersebar dimana-mana. Kami pun sering mengunjungi tempat ini, terutama yang di Mall Artha Gading. Biasanya kami memesan mie kesukaan anak-anak, mie wanton. Tetapi karena sedang ada festival mie, kami memesan mie chasiu dan mie urat sapi. Satu porsinya lumayan besar untuk anak-anak, bisa untuk berdua. 
Searah jarum jam: Mie urat sapi, mie asam pedas, mie chasiu, dan nasi goreng yang chau. Sumber foto: Lamian Palace.
Selain mie, terkadang kami memesan snow ice di sini. Esnya diserut halus dan saat makan seperti makan salju (walau kami belum pernah makan salju). Toppingnya pun bermacam-macam. Kesukaan kami adalah kacang merah.
PappaJack
PappaJack 
Tempat makan pertama yang kami kunjungi adalah PappaJack di Neo Soho. Sekalian melihat dekorasi batal PappaJack ini sudah tersebar di banyak tempat. PappaJack ini berkonsep Asian Kopitiam atau kedai kopi dan makanan Asia. Jadi memang yang dijual makanan khas negara-negara tetangga kita, seperti mie, nasi lemak, kwetiau, siomay, dan cemilan-cemilan ala Indonesia. 
Happy face :)
Siapa sih yang senang sekali ke sini? Tentu saja adik. Entah mengapa, dia senang sekali ke PappaJack. Kami memesan nasi goreng dengan sayap ayam, bihun laksa, dan mie bakso ikan. Untuk rasa kuahnya, menurut saya dan si papa sih biasa saja, rada hambar. Tetapi anak-anak sih doyan saja. Dan karena sudah kelaparan, kami pun lupa memfoto makanan kami =D
Fried Rice with egg and chicken wings.
Yang tidak kami sangka adalah nasi gorengnya. Rasanya lebih enak dibanding makanan dengan menu kuah. Beberapa waktu setelahnya kami pun sempat mencoba bihun gorengnya. Dan rasanya juga enak. Kesimpulan kami, rasa makanan berkuah di PappaJack memang soft. Tetapi untuk yang tidak berkuah, PappaJack lebih berani memberikan garam. 
Ippudo Pacific Place
Ippudo
Sehari setelah berkunjung ke Neo Soho, kami main ke Pacific Place untuk melihat Tsum-Tsum Christmas Village. Kali ini kami ramai-ramai dengan keluarga papa makan di Ippudo. Ippudo merupakan ramen dengan hakata-style tonkotsu ramen. Ada menu apa saja di sana? 

Yang terkenal tentu saja ramen, baik halal maupun non halal. Untuk kuahnya, kita dapat memilih original, miso, atau shoyu. Mau tambah topping pun bisa. Satu porsi ramen di sini besar, bisa untuk berdua. 
Ramen Ippudo
Selain ramen, Menu lain yang dipesan adalah bun, nasi goreng dan gyoza. Bun di Ippudo juga enak. Ippudo bun ini seperti mantau yang dipipihkan dan diisi dengan daging dan sayur. Nasi gorengnya pun porsinya lumayan besar. Sedangkan untuk gyoza, variasinya cukup unik. Dari ala timur sampai ala barat.
Ippudo Bun.
Mouth watering Gyoza.
Dari mie ala chinese food, ala Melayu, dan ala Japanese food ini bagi anak-anak semuanya enak, dengan ciri khas masing-masing. Dan andaikan salah satu anggota keluarga lagi malas makan mie, nasi goreng yang kami pesan enak juga loh:)