Sunday, April 15, 2018

Day 3: Yeouido Area: Yeouido English Ministry dan Yeouido Park


"Remember the Sabbath day, to keep it holy"
Hari ketiga liburan musim dingin kami kali ini jatuh di hari Minggu. Salah satu kebiasaan kami adalah kemana pun kami pergi, sebisa mungkin kami tetap beribadah di hari Minggu. Bagi kami, beribadah bukanlah suatu keharusan, tetapi merupakan suatu privilege kalau kami dapat beribadah secara bersama-sama. Untuk kali ini, kami mencoba mencari gereja yang ada pelayanan anak dalam bahasa Inggris.

Sebelum kami pergi, kami sempat bertanya kepada teman di CGNTV, kakak dan ayah pernah melayani bersama dengan tim dari CGNTV, mengenai gereja Onnuri. Namun karena English Ministry hanya ada di sore hari, dan rasanya kami takut kesasar saat mengunjungi tempat baru di sore yang gelap, maka kami pun memutuskan untuk pergi ke Yeouido English Ministry atau YEM.

YEM merupakan salah satu bentuk pelayanan berbahasa Inggris dari gereja Yeouido Full Gospel. Gereja ini terkenal sebagai salah satu gereja terbesar di Seoul dan menyediakan ibadah dalam berbagai bahasa. Bahkan bahasa Indonesia juga ada. Hanya saja pelayanan dalam bahasa Indonesia tidak ada pelayanan anak. Jam ibadah untuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pun sama, yaitu pukul 11.00. Kami pun mempersiapkan diri untuk pergi ke sana.

Untuk menuju gereja ini, kami memilih menggunakan bis. Menggunakan kereta bawah tanah juga bisa, namun kami harus berjalan lagi menuju gedung gereja atau naik bis lagi. Dan dari hasil berkonsultasi dengan Google Map, kami hanya cukup naik bus 463 dari Myeongdong, duduk manis dan turun di pemberhentian ke-10, yaitu tepat di halte Yeouido Full Gospel Church. Mudah bukan? Kami pun mengikuti saran Google Map dan menunggu di halte terdekat. Halte di sini cukup modern, disertai dengan nomor bus yang sebentar lagi akan sampai dan berapa menit lagi bus ini akan sampai. Pagi itu cuaca cukup dingin. Suhu sekitar minus lima celcius, tetapi dengan adanya angin terasa seperti minus sepuluh. Saat bus datang, kami pun menyiapkan T-Money kami dan segera naik ke dalam bus.

Format bus di sini mirip dengan bus di Singapore. Ada beberapa kursi yang dikhususkan untuk lansia, ibu hamil, anak-anak. Jadi jika tidak ingin menjadi pusat perhatian (yang negatif), lihatlah tanda-tanda di bangku tersebut. Dan enaknya naik bus, selain merasa seperti orang lokal, kami menikmati pemandangan yang ada. Apalagi bus yang kami naiki melalui sungai Hangang. Rasanya indah sekali. 

Lokasi gedung CCMM.
Tepat di pemberhentian ke sepuluh kami pun turun dan menuju gedung gereja. Gereja ini sangat besar dan sebagian bangunan sedang dalam renovasi. Dan kami pun salah masuk gedung. Oleh petugas yang ada kami pun diarahkan untuk menuju Grace Hall. Karena waktunya yang mepet, kami melihat sebagian dari jemaat mulai berlari menuju gedung ibadah. Pemandangan yang menarik bagi kami, melihat mereka begitu menghargai waktu ibadah.
Gedung CCMM.
YEM terdiri dari berbagai orang dari berbagai bangsa yang berkumpul bersama. Pelayanan anak mereka pun sederhana, dan menggunakan lagu-lagu bahasa Inggris (namanya juga English Service). Sedangkan untuk yang dewasa, hampir sebagian besar yang ada di sana adalah mahasiswa dan orang-orang yang bekerja di sana. Suasana ibadah pun berbeda dengan suasana di Indonesia. Namun rasa kekeluargaannya tidak kalah kental dengan gereja di Indonesia.

Satu hal yang cukup membuat kami kaget adalah adanya waktu ramah tamah sebelum firman dimulai. Jadi sesama jemaat menyapa kembali satu dengan yang lain. Ibadah pun berlangsung sekitar 2 jam, sementara pelayanan anak hanya 90 menit. Selesai ibadah pun kembali ada ramah tamah bagi yang baru pertama kali hadir. Karena kami hanya datang kali ini saja, kami pun tidak mengikuti acara ramah tamah yang kedua ini dan segera turun. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari makan siang.

Walau waktu telah menunjukkan pukul 1 siang dan sinar matahari begitu panas, udara masih terasa begitu dingin. Tempat terdekat dengan CCMM adalah IFC Mall. Untuk menuju IFC Mall, kami harus menyeberangi Yeouido Park.
Gate terdekat menuju Yeouido Park dari YEM adalah Gate 8.
Yeouido Park, rasanya cerah, dingin, dan damai.
Yeouido Park merupakan taman yang sangat terkenal dan menarik untuk dikunjungi. Saat musim semi, area dibelakang gedung National Assembly, Yunjun-ro, dipenuhi oleh bunga-bunga sakura yang bermekaran. Taman ini sering didatangi oleh penduduk setempat dan juga turis yang ingin berjalan-jalan, berolahraga, dan melihat pertunjukan budaya. Taman ini dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan temanya. Ada Traditional Korean Forest, Grass Square, Culture Square, dan Nature's Ecosystem Forest
Duo Lynns yang sibuk mau mencoba semua alat.
Denah Yeouido Park
Di Traditional Korean Forest, hanya pohon-pohon tradisional Korea yang ditanam. Di bagian ini juga ada kolam dan paviliun segi delapan. Grass Square merupakan bukit landai dengan rerumputan dan tanaman-tanaman yang menandakan perubahan musim. Sedangkan Cultural Square merupakan tempat untuk mengadakan pertunjukan dan acara. Bagian yang tidak kalah serunya adalah bagian Nature's Ecosystem Forest. Di bagian ini kita dapat mengobservasi alam dan mempelajari tentang alam. 
Traditional Korean area. 
Gazebo di tepi kolam.
Air kolamnya membeku.
Setelah bermain sebentar di Yeouido Park, kami kembali melanjutkan perjalan menuju IFC Mall. Kami menyeberang jalan raya (betul-betul besar) dan sampai di IFC Mall. IFC Mall dirancang oleh perusahaan arsitektur dan interior design terkemuka Benoy. Kalau biasanya mall akan naik ke atas, IFC Mall membuat suatu perbedaan. Lantainya ke bawah. Mall yang terdiri dari empat lantai ini diisi oleh banyak brand ternama. Tujuan kami sudah jelas, yaitu lantai tiga. Di lantai tiga terdapat restoran dan CGV. 
Exterior di IFC Mall.
Kami menuju Mc Donald's untuk mencari makan siang. Kebiasaan kami, kalau masuk mall kelas atas di luar negeri dan takut harga makanan menguras kantong, maka kami mencari fast food. Dan supaya tidak bosan, kami memilih menu yang tidak ada di Indonesia, seperti shanghai burger, shrimp burger, dan bulgogi burger. Sama seperti di Indonesia, Mc Donald's di sini juga dipenuhi oleh keluarga yang membawa anak-anak. Dan senangnya jalan-jalan bersama anak kecil di sini, mereka memrioritaskan kursi untuk keluarga yang membawa anak. 

Bagi fakir wi-fi seperti kami, IFC Mall menyediakan free wi-fi juga loh. Jadi sambil menunggu anak-anak menghabiskan makanan, kami pun sempat memeriksa cuaca. Suhu diluar mulai menghangat menjadi 1 derajat celcius, dan berdasarkan prakiraan cuaca, suhu terhangat hari itu adalah 3 derajat celcius pada saat jam tiga sore nanti. Suhu yang baik jika ingin melakukan kegiatan outdoor di hari ini. 

Setelah anak-anak makan dan ke toilet, kami pun segera menuju stasiun MRT. IFC Mall mempunyai akses langsung menuju ke stasiun Yeouido. Tujuan kami berikutnya adalah masuk ke istana Gyeongbokgung.  
Patung King Sejong juga ada di Yeouido Park.
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.
Sekilas Informasi
Yeouido English Ministry
Website: http://www.yoidoenglishministry.org atau http://english.fgtv.com/ 
Alamat: CCMM Building 11th Floor (Grace Hall),
101 Yeouigongwon-ro, Yeouido-dong, Yeongdeungpo, Seoul
Jam Ibadah:
Pelayanan Bahasa Indonesia: 11.00
English Service: 09.00 dan 11.00
Pelayanan Anak: 11.00 (dalam bahasa Inggris)
Cara menuju ke sana:
- stasiun MRT Yeouinaru (line 5) exit 2, lalu transfer bus
- Stasiun National Assembly (line 9) exit 2 atau 3, lalu berjalan kurang lebih 10 menit.
- Bus 463 dari Myeongdong, turun di halte Yeouido Full Gospel Church.

Yeouido Park
Alamat: 120, Yeouigongwon-ro, Yeongdeungpo, Seoul
Cara menuju ke sana:
- Stasiun Yeouinaru (line 5) exit 1, lalu berjalan kurang lebih 10 menit ke arah stasiun TV SBS.
- Stasiun Yeouido (line 5) exit 3, lalu berjalan kurang lebih 5 menit ke arah gedung National Assembly.

IFC Mall
Website: http://www.ifcmallseoul.com/eng/main.do
Alamat: 10, Gukjegeumyung-ro, Yeongdeung-po, Seoul
Cara menuju ke sana: stasiun MRT Yeouido exit 3.

No comments:

Post a Comment